Bupati Kutim Buka Agenda Sosialiasasi IPSKA Disprerindag

Bupati Kutim Buka Agenda Sosialiasasi IPSKA Disprerindag
Bupati Kutim Buka Agenda Sosialiasasi IPSKA Disprerindag

Lensakaltim.com (Kutim) – Sosialisasi Instansi Penerbit surat keterangan asal (IPSKA) oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Timur (kutim), Ahad (5/11/2023) malam di Hotel Royal Viktoria Sangatta, resmi dibuka Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.

Pada agenda sosialisasi itu, dua materi yang diberikan oleh narasumber berkompten yakni, proses bisnis penerbitan keterangan asal. Selain itu, ada pula materi pemanfaatan sistem dan jaringan e-SKA.

dihadapan sejumlah awak media, Ardiansyah Sulaiman mengaku bahwa sejumlah catatan akan menjadi evaluasi bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutim.

“Kepada Disperindag dari produk produk kita yang keluar, maka itu juga akan menjadi barometer bagi kita. Kita berharap adanya catatan-catatan yang diberikan dari pemateri terhadap produk kita yang keluar, maka itu juga akan menjadi barometer bagi kita di Kutai Timur ya,” beber Ardiansyah Sulaiman.

Ardiansyah juga menjelaskan, produk Kutai Timur banyak yang telah di-eksport. Untuk itu, melalui kegiatan ini, Ardiansyah berharap pendataan terhadap produk Kutim dapat lebih baik. “Produknya banyak keluar, lalu peningkatan SDM tidak seirama. Tidak dengan peningkatan itu. Pendapatan fiskalnya juga cukup tinggi,” ungkapnya Ardiansyah.

Bupati Kutim Buka Agenda Sosialiasasi IPSKA Disprerindag

Meski begitu, Ardiansyah yakin dengan peningkatan SDM, ekspor produk-produk Kutai Timur dapat lebih ditingkatkan lagi. “Ya di mana-mana daerah di Indonesia, bahkan di dunia yang kita inginkan adalah masyarakat yang sejahtera. Oleh karena itu bapak, ibu, saudara sekalian menjadi sebuah keniscayaan kalau di sertifikat Kutai Timur itu berusaha keras untuk mendapatkan surat apa IPSKA,” sambungnya.

Ardiansyah Sulaiman juga menjelaskan dirinya meminta kepada masyarakat Kutai Timur agar meningkatkan produktivitas mereka di bidang lain selain pertambangan. Sebab, beberapa tahun kedepan, energi fosil akan ditinggalkan menuju ke energi baru terbarukan (EBT).

“Ayo mulai sekarang kita untuk meningkatkan produktivitas kita di bidang lain selain dari pertambangan batubara. Kita punya pertanian, kita punya peliharaan kelautan, kita punya pariwisata,” tutupnya (adv/*/lk01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *