Kenakalan Remaja, Didi Harap Peran dan Kontrol Orang Tua

Kenakalan Remaja, Peran Orang Tua Dibutuhkan

Lensakaltim.com (Kutim) – Persoalan kenakalan remaja di Kutai Timur (Kutim) cenderung meningkat tajam. Hal ini mulai dari aksi balap motor liar, mabuk-mabukkan, ngelem, perkelahian remaja, serta kegiatan-kegiatan yang menuju pada arah negatif lainnya.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai salah-satu ujung tombak sipil dalam melakukan pengendalian dan penertiban dilingkungan masyarakat, memiliki beban besar terkait problem tersebut. Sehingga penanganannya, tidak bisa dilepaskan sepenuhnya pada Satpol PP ataupun pihak Kepolisian semata.

Kepala Satpol PP Kutim, Didi Herdiansyah mengatakan, Peranan orang tua sebagai pagar awal untuk menjaga pendidikan dan perilaku sosial anak, amat dibutuhkan sekali. Mengingat pergaulan anak-anak pada masa sekarang, tidak bisa disamakan dengan cara orang tua mendidik anak-anak pada masa tahun 1990-an.

“Harapannya, para orang tua bisa memberikan pendidikan dan pemahaman terhadap anak saat dirumah. Mengingat jika tidak ada kendali atau pemahaman yang baik mengenai kegiatan mereka diluar rumah, akan timbul hal-hal yang dilarang,” ucap Didi.

Orang tua juga harus terlibat memantau pergaulan anak, apalagi bagi anak-anak mereka yang keluar hingga diatas jam-jam istirahat malam.

Kenakalan Remaja, Didi Harap Peran dan Kontrol Orang Tua

Satpol PP Kutim tetap melakukan tugas patroli untuk mengamankan wilayah-wilayah yang dianggap riskan terjadi aksi kenakalan remaja hingga tindak pidana ringan (Tipiring), untuk kemudian diserahkan pada pihak Kepolisian jika pelaku tertangkap tangan.

“Satpol PP menggunakan dua buah mobil untuk patroli pengamanan lingkungan, jumlah anggota yang diterjunkan sebanyak 10 hingga 15 orang anggota. Terutama pada malam minggu, karena bisa dipastikan ada saja ditemukan aksi kenakalan remaja,” papar Didi. (*/lk01)

Pos terkait