Usai 24 Tahun, DPRD Akui Kutim Jauh Dari Kemandirian Fiskal

Usai 24 Tahun, DPRD Akui Kutim Jauh Dari Kemandirian Fiskal
Usai 24 Tahun, DPRD Akui Kutim Jauh Dari Kemandirian Fiskal

Lensakaltim.com (Kutim) –  Disambut gegapgempita oleh para pemangku kebijakan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) baru saja merayakan hari jadi yang ke 24. Pasalnya sejak berdirinya di 12 oktober 1999 silam, Kutim kini telah berangsur-angsur mengalami perubahan.

Disampaikan Faizal Rachman, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bahwa Kabupaten Kutim, masih jauh dari pencapaian kemandirian fiscal. Meskipun disisi lain memiliki potensi sumber daya alam (SDM) yang melimpah, Kutim masih menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat kemajuan ekonomi daerah ini.

Dalam pernyataannya, Faizal Rachman mengungkapkan keprihatinannya tentang ketergantungan terhadap Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai sumber pendapatan utama untuk daerah ini.

“Kalau saya sih, kalau kedewasaan dari sisi kemandirin fisikal, sampai saat ini kita masih belum mampu untuk itu. Karena hampir sampai dengan tahun ini dana bagi hasil kita, APBD kita. Itu hampir 90 persen semuanya berhasil dari DBH.  PAD kita kan masih diangka 200 hingga  280 miliar saja,” beber Faizal belum lama ini.

Usai 24 Tahun, DPRD Akui Kutim Jauh Dari Kemandirian Fiskal

Menurutnya, usia 24 tahun (Kutim ,red) adalah momen yang penting, tetapi harus jujur mengakui bahwa Kutim belum mencapai kemandirian fiskal. Ketergantungan pada sumber pendapatan dari pemerintah pusat adalah masalah yang harus segera diatasi.

“Bayangkan kalau PAD nya 280 miliar.  Sementara APBD kita 9,7 triliun. Berarti yang sisanya itu adalah dari Dana bagi hasil.  Nah,  saya rasa sampai di 24 tahun ini kita harus akui kemandirian itu belum kita dapat,” pungkas politisi PDI Perjuangan itu. (adv/*/lk01)

Pos terkait