Lensakaltim.com (Kutim) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), David Rante, baru-baru ini mengungkapkan bahwa anggota dewan yang tergabung dalam panitia khusus (pansus), telah menyelesaikan pembahasan mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pembangunan jangka panjang daerah untuk periode 2025-2045.
Politisi Gerindra itu menekankan pentingnya pengesahan Raperda ini, karena sebagai fondasi untuk pembangunan daerah di masa mendatang. “Jadi itu memang dipersyaratkan untuk tahun ke depan,” ujar David Rante, saat ditemui awak media belum lama ini.
Dalam kesempatan itu, David menyampaikan rasa syukurnya atas selesainya pembahasan yang telah dilakukan. Ia mengaku bahwa hasil pembahasan ini dapat memperkaya rancangan peraturan daerah yang telah disampaikan oleh pemerintah.
“Hari ini kita bersyukur bahwa sudah kita selesaikan setelah sekian lama kita lakukan bahasan internal dan pembahasan dengan pemerintah serta studi banding sehingga mendapatkan referensi bagaimana RPJPD itu di daerah lain,” ungkapnya.
“Kita berharap dengan itu memperkaya rancangan peraturan daerah yang telah disampaikan oleh pemerintah,” tambahnya.
David Rante menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan titik awal yang prnting utnuk Pembangunan daerah. “Karena RPJPD ini merupakan titik awal kita. Dengan kata lain, RPJPD akan menjadi panduan strategis dalam pelaksanaan pembangunan di Kutai Timur,” bebernya.
David menekankan bahwa RPJPD tidak bisa dipisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) provinsi dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) nasional. “Apalagi RPJPD itu tidak bisa dipisahkan dengan RPJD provinsi dan RPJP nasional, salah satu yang ditekankan di situ adalah soal ketahanan pangan,” tuturnya.
Lebih lanjut, David menyatakan bahwa ketahanan pangan merupakan program prioritas yang diharapkan dapat diterapkan. “Nah, ketahanan pangan ini menjadi progres utama pusat, tentunya diharapkan juga itu bisa diterapkan di daerah. Intinya, bisa memperkaya dan bisa on the track dalam menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya. (adv/ir/lk01)