Lensakaltim.com (Kutim) – Cuaca cerah, mengiringi pelaksanaan upacaara bendera merah putih, yang digelar di-halaman kantor Bupati Kutai Timur, Kamis (17/8/2023) pagi. Bertindak selaku Pembina upacara, yakni Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman.
Turut hadir dalam upacara itu, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Joni berserta anggota, Danlanal Kutim, Dandim 0909/KTM, Kapolres Kutim, Kajari Kutim, Kepala OPD, Perusahaan Daerah, Perbangkan, Perusahaan pertambangan, Lembaga kepemudaan, organisasi masyarakat, Mahasiswa, serta pelajar.
Berbeda dari tahun sebelumnya, upacara dengan terbatas karena masih menjalankan prokes. Namun kali ini, ratusan tamu undangan turut hadir menyaksikan detik-detik pengibaran sang merah putih, oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Dikonfirmasi sejumlah awak media, Ardiansyah Sulaiman mengajak generasi muda untuk tetap mengobarkan semangat perjuangan. Dan tidak kalah penting, dengan era digitalisasi, Ardiansyah mendorong generasi muda mengisi kemederkaan dengan kegiatan positif.
“Barusan kita sudah melaksanakan detik-detik proklamasi dan Alhamdulillah, berjalan dengan lancar dan baik. Tidak hanya tamu undangan dan peserta upacara saja yang hadir, namun masyarakat juga berbondong-bondong datang, ini patut kita apresiasi,” ungkap Ardiansyah Sulaiman.
HUT RI ke-78, Bupati Kutim Ungkap Semangat Berkarya Menuju Indonesia Emas
Kesempatan itu, dirinya juga meminta masyarakat untuk tetap bersama-sama menjaga ke-utuhan NKRI. “Dengan perkembangan zama serta era digitalisasi saat ini masyarakat khususnya generasi muda dapat menjadi pionir kemerdekaan. Banyak hal-hal yang patut dilakukan, sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga,” tegas Bupati Kutim itu.
Tambah Bupati, sesuai tema HUT RI ke-78 yakni “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”, harus didorong dengan semangat dan antusiasme menuju Indonesia emas tahun 2024, dan harus dipertahankan dan dipersiapkan secara matang. “Tepat 100 tahun merdeka, kita harus menyiapkan diri. Jangan sampai kita isi dengan tiindakan yang tidak produkti yang bisa mencederai cita-cita leluhur bangsa,” pungkas Ardiansyah Sulaiman. (adv/lk01)