Penurunan Angka Stunting, DPPKB Minta Semua Pihak Samakan Persepsi

Penurunan Angka Stunting, DPPKB Minta Semua Pihak Samakan Persepsi
Penurunan Angka Stunting, DPPKB Minta Semua Pihak Samakan Persepsi

Lensakaltim.com (Kutim) – Menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan lansia di Kutai Timur (Kutim), PJ Bupati Kutim melalui Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, Achmad Junaidi B, menekankan pentingnya penyamaan persepsi mengenai program Bangga Kencana di seluruh tingkat pemerintahan.

“Workshop ini bertujuan untuk memastikan tidak ada perbedaan dalam penerapan program antara kabupaten, kecamatan, dan desa. Kami menghadirkan narasumber kompeten dari BKKBN agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama, sehingga program dapat dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing,” ujar Junaidi.

Junaidi menjelaskan bahwa keterlibatan camat sebagai ketua TPPS di tingkat kecamatan, sangat penting dalam mengawasi dan melaksanakan program tersebut. Selain itu, DPPKB Kutim juga mensosialisasikan pembentukan Sekolah Lansia se-Kutim, yang bertujuan untuk membantu lansia tetap sehat, produktif, dan aktif dalam masyarakat.

“Sekolah Lansia ini dirancang untuk mendukung lansia agar tetap terlibat dalam kegiatan sosial. Kami juga akan melibatkan kepala desa, istri camat, dan bunda genre di desa untuk meningkatkan peran mereka dalam mendukung program Bangga Kencana dan penurunan stunting,” tambah Junaidi

Lebih lanjut, Junaidi menekankan pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) di tingkat kecamatan dan desa untuk meningkatkan efektivitas program Bangga Kencana. Kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan kader masyarakat diharapkan dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kutim.

Dalam workshop ini, Kepala Perwakilan BKKBN, Sunarto, juga memberikan penekanan tentang pentingnya implementasi program Bangga Kencana yang menyeluruh, mencakup pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana. “Penerapan yang komprehensif dan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci untuk suksesnya program ini,” kata Sunarto, yang juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap capaian penurunan stunting di Kutim.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan prevalensi stunting di Kutim masih tinggi, mencapai 29 persen. Meskipun upaya dari TPPS Kutim telah berjalan, penurunan angka stunting masih memerlukan langkah-langkah lebih lanjut. “Workshop ini diharapkan menjadi momen untuk menemukan solusi yang lebih efektif dalam penanganan stunting ke depan,” tambah Sunarto.

Workshop ini menegaskan pentingnya koordinasi yang lebih baik di semua tingkat pemerintahan agar program Bangga Kencana dan TPPS Kutim dapat menghasilkan solusi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat. (adv/ni/lk01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *