Program GJB Jaga Keindahan Kota Sangatta

Program GJB Jaga Keindahan Kota Sangatta
Program GJB Jaga Keindahan Kota Sangatta

Lensakaltim.com (Kutim) – Gerakan Jumat Bersih (GJB) yang digagas Pemerintah Kecamatan Sangatta Utara bersama unsur terkait, termasuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas PU, Dushub Kutim, Polisi dan TNI, mendapat apresiasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), termasuk salah satunya Basti Sanggalangi.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional itu, program GJB dengan melakukan penertiban sejumlah pedagang nakal merupakan langkah positif bagi pemerintah, terlebih dalam menjaga ketertiban umum dan keindahan kota Sangatta.

“Kami harap ini dilakukan terus menerus, khususnya pedagang yang melanggar. Kan banyak kita lihat tuh, pedangan menggunakan trotoar untuk berdagang, padahal itu melanggar. Disisi lain, juga merusak keindahan kota,” beber Basti, saat dikonfirmasi awak media.

Menurut Basti, sikap tegas harus ditampilkan pemerintah dalam mencegah adanya pedagang nakal khususnya diwilayah perkotaan. Dirinya pun mendorong, langkah ini menjadi agenda rutin karena banyak wilayah di Sangatta, yang harus ditertibkan.

“Semoga wilayah Inpres ini menjadi pembuka dari agenda penertiban pedagang nakal. Contoh wilayah Dayung, Dipenogoro dan Poros Kabo, itu juga harus dilakukan pembinaan, karena kita masih melanggar karena menjual diatas trotoar,” tegas Basti

Senada disampaikan Jimmy. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku bahwa, menjaga keindahan Kota tentunya menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah tentu kesulitan, jika masyarakat cuek dan tidak peduli dalam merawat lingkungan.

Program GJB Jaga Keindahan Kota Sangatta

“Kita kan pengen Kota ini memiliki situasi yang terataur bersih indah dan nyaman bagi semua pihak. Masyarakat harus memahami, karena kerja Pemerintah pasti terlihat jika tatakelola daerah bisa bagus. Ini yang menjadi Nampak awal jika masuk ke Kota Sangatta Kutim,” ucapnya.

“Suatu saat kalau memang ada pembenahan sisi trotoar, pasti mereka dengan sukarela akan memindahkan lapaknya. Intinya komunikasi diperlancar aja. Itu bisa teratur lagi, jika saling memahami dan perbaiki komunikasi,” pungkas Jimmy (adv/lk01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *