Lensakaltim.com (Kutim) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) David Rante, mengungkapkan keprihatinannya terhadap masalah kebijakan distribusi tabung gas serta bahan bakar minyak (BBM) di Kutim.
Menurut politisi partai Geridra tersebut, situasi ini menjadi ironi mengingat Kutai Timur adalah salah satu daerah penghasil minyak, tetapi masih menghadapi kekurangan pasokan.
“Kalau tabung gas ini kan bukan kebijakan daerah, yah, memang ini ironi. Jangankan tabung gas, BBM saja itu kan persoalan klasik, karena kita kan penghasil minyak, tapi kita tidak berkecukupan minyak,” ucap David Rante, saat dikonfirmasi sejumlah, pada Rabu (27/11/2024).
Ia menambahkan bahwa antrian panjang untuk mendapatkan tabung gas dan BBM seharusnya tidak terjadi. David juga menyoroti potensi penyalahgunaan dalam proses distribusi.
“Makanya dulu kita sudah sampaikan bahwa tidak boleh lagi ada antrian. Artinya bukan masyarakat tidak boleh antri, tapi pemasoknya itu,” ungkapnya.
“Karena di situ kan rawan, rawan penyalahgunaan pos-pos baru. Harusnya industri dia memakai subsidi, tapi yah namanya antri yah begitu,” sambungnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam mengatasi persoalan ini, terutama karena kebijakan yang ada berasal dari pusat. “Jadi saya kira agak kesulitan pemerintah daerah untuk bisa mengatasi, apalagi itu memang kebijakan pusat,” katanya.
Sebagai anggota DPRD, David merasa penting untuk terus menyuarakan masalah ini agar perhatian dari pemerintah pusat dapat terfokus. “Kami akan terus berupaya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat terkait masalah ini,” tegasnya.
Dalam konteks ini, David juga mengajak masyarakat untuk tetap bersabar dan memahami situasi yang ada. “Kami berharap masyarakat bisa bersabar, karena ini adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan waktu untuk diselesaikan,” imbuhnya. (adv/ir/lk01)