Lensakaltim.com (Kutim) – Dinas pendidiikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim), resmi melaksanakan agenda Festival Seni Budaya, Kuliner dan Adat Nusantara. Kegiatan selama 10 hari tersebut, dilaksanakan di Folder Ilham Maulana Sangatta, dari tanggal 2 November hingga 11 November 2024.
Kepala Disdikbud Kutim melalui Kepala Bidang kebudayaan, Padliansyah mengutarakan latar belakang dari pelaksanaan festival Seni Budaya, Kuliner dan Adat Nusantara, yang kesempatan itu menghadirkan sejumlah tenan yang ada di Kutim, termasuk penampilan penyanyi kenamaan yang akan menghibur masyarakat.
“Kita tahu bhawa Kutai Timur merupakan miniatur keberagaman Nusantara, berbagai ciri khas dan identitas setiap suku, budaya, adat istiadat hingga kuliner menjadi satu,” ucap Padliansyah, saat ditemui sejumlah awak media disela-sela pembukaan acara, Sabtu (2/11/2024) malam.
“Segala keberagaman tersebut akan sangat menarik apabila menjadi sebuah sajian festival yang berlangsung, sembari memperkenalkan ciri khas dan nilai dari setiap paguyuban daerah yang tentu dapat memberi wawasan serta hiburan edukasi bagi masyarakat umum,” sambungnya.
Kesempatan itu, dirinya juga menjelaskan bahwa dalam festival budaya tersebut, pihaknya menyediahkan 25 tenda untuk UMKM di Kutim dan puluhan tenda untuk peguyuban dari sejumlah suku bangsa yang ada di Indonesia.
“Berkumpulnya masyarakat dan terjadi transaksi ekonomi selama festival, menjadi salah satu upaya peningkatan pendapatan sektor usaha mikro kecil dan menengah di Kutai Timur,” imbuhnya.
Kegiatan terselenggara terdapat tiga unsur yang akan menjadi keutamaan acara tersebut, yakni: kekayaan budaya, memperkuat identitas budaya, serta mendorong ekonomi kreatif. Dari keseluruhan tiga utama yang menjadi inti keutamaan acara tersebut menjadi dasar bahwa budaya Nusantara yang ada di Kutim.
“Acara ini bisa mendorong dan melestarikan adat istiadat Nusantara, agar terus dirawat oleh masyarakat sebagai warisan leluhur yang harus dipertahankan di era globalisasi yang menggerus budaya lokal. Selain itu, ini sebagai wadah perkenalan adat istiadat Nusantara yang ada di Kutim, agar masyarakat menyadari kebudayaan Nusantara yang masih ada,” pungkanya (adv/lk01)