Gunakan Pakaian Tradisional, Ratusan Pelajar SDN 011 Sangatta Utara Ikut Upacara Hardiknas

Gunakan Pakaian Tradisional, Ratusan Pelajar SDN 011 Sangatta Utara Ikut Upacara Hardiknas
Gunakan Pakaian Tradisional, Ratusan Pelajar SDN 011 Sangatta Utara Ikut Upacara Hardiknas

Lensakaltim.com (Kutim) – Momen menarik terlihat pada perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 011 Sangatta Utara, Jumat, (2/5/2025) pagi. Ratusan pelajar dari enam tingkatan, hadir mengikuti upacara dengan pakaian tradisional.

Kepala SD Negeri 011 Sangatta Utara melalui, Waka Kurikulum Turani mengungkapkan bahwa upacara peringatan Hardiknas menjadi agenda tahunan. Ia menuturkan bahwa tidak hanya murid yang menggunakan pakai tradisional, namun para guru juga diwajibkan hal serupa.

“Ini momen yang sangat luar biasa dan jarang sekali dilaksanakan di Sekolah, kecuali hari-hari besar dan ini juga sejalan dengan intruksi dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen). Kami kira ini cukup membanggakan,” jelas Turani, saat dikonfirmasi awak Lensakaltim.com usai upacara.

“Tadi kita lihat, meski memakai pakaian tradisioal, namun pelaksanaan upacara berlangsung khidmat. Ini tentu  mencerminkan semangat kebhinekaan dan keberagaman budaya bangsa.

Selaku pembina upacara, Turani membacakan amanat dari Mendikdasmen Abdul Mu’ti. Dalam amanatnya, disampaikan bahwa peringatan Hardiknas diharapkan tidak menjadi ajang seremonial, namun menjadi momentum meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Gunakan Pakaian Tradisional, Ratusan Pelajar SDN 011 Sangatta Utara Ikut Upacara Hardiknas

“Dalam undang-undang dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi dan domisili. Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara,” ungkap Turnai dalam pidatonya.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa pada hakikatnya pendidikan adalah proses pembangunan kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan yang menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan.

“Dalam konteks kebangsaan, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial politik yang secara vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa,” pungkasnya (ai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *