Keluhan Dokter P3K, DPRD Kutim Segera Gelar Hearing

Keluhan Dokter P3K, DPRD Kutim Segera Gelar Hearing
Keluhan Dokter P3K, DPRD Kutim Segera Gelar Hearing

Lensakaltim.com (Kutim) – Momen peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024 belum lama ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Pandi Widiarto, mengungkapkan kabar yang kurang mengenakkan dari sejumlah dokter berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Dihadapan sejumlah pewarta, politisi Partai Demokrat itumenyampaikan bahwa keluhan tersebut berfokus pada besaran Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP), yang dinilai tidak sebanding dengan beban kerja yang mereka jalani.

“Di momen HKN ini, kami menerima keluhan dari para dokter, khususnya mengenai TPP. Mereka merasa TPP yang diterima saat ini belum sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab yang mereka emban,” ungkap Pandi Widiarto.

Menurut para dokter tersebut, besaran TPP yang diterima para dokter P3K di Kutim diduga mengalami penurunan sejak mereka diangkat. “Padahal, beban kerja dan tanggung jawab seorang dokter tidaklah ringan,” ucapnya,

Lebih lanjut, Pandi menjelaskan bahwa penurunan TPP para dokter P3K di Kutim sangat kontras dengan daerah lain.

“Hal ini justru berbeda dengan daerah lain seperti di Kukar dan Kutai Barat, yang penghasilan Dokter P3K-nya terbilang tinggi,” bebernya,

Pandi Widiarto khawatir bahwa rendahnya TPP ini akan berdampak negatif pada motivasi dan kinerja para dokter di Kutim.

“Kami berharap pemeirntah segera  menindaklanjuti permasalahan ini dengan bijak. Kesejahteraan tenaga kesehatan, termasuk para dokter, harus menjadi prioritas agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat optimal,” tegasnya.

“Besaran TPP yang mereka peroleh saat diangkat menjadi P3K, dinilai kurang adil jika dibandingkan saat masih berstatus tenaga honorer,” sambungnya.

Sebagai langkah tindak lanjut, Pandi Widiarto berencana mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

“Rencananya dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan hearing dengan sejumlah pihak, terkait dugaan menurunnya penghasilan dokter. Ini masih menunggu surat resmi dari para dokter,” tutup Pandi. (adv/ir/lk01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *