Lensakaltim.com (Kutim) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman, mengatakan dirinya terus berupa mendorong bidang pertanian di Kutim yang berbasis masyarakat.
Menurutnya, hal itu ia lakukan karena mayoritas masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) khususnya di Kecamatan Kaubun, adalah petani sawah yang hanya mengandalkan dari penghasilan padi mapun lainnya.
“Di periode 2019-2024 sebagai dewan, saya juga konsentrasi untuk membangun pertanian kita. Kita terus membackup baik itu pemberian bantuan pupuk dan bantuan alat pertanian itu terus kita genjot,” ucap Faizal Rachman, saat ditemui awak media belum lama ini.
Anggota Komisi B DPRD Kutim itu mengungkapkan bahwa saat ini para petani sawah di Kutim tengah bersaing harga beras yang berasal dari Sulawesi. Tetapi biaya produksi para petani di Kutim lebih tinggi dengan hasil yang sedikit dibandingkan di Sulawesi.
Kesejahteraan Petani, Ini Kata Faizal Rachman
“Kualitas beras kita juga jauh berbeda dengan beras dari Sulawesi, karena kualitas air kita yang digunakan para petani yang berasal dari bendungan di sana (Kecamatan Kaubun) kondisi airnya keruh,” ungkapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, juga menjelaskan belum mengetahui pasti penyebab air di bendungan di Kaubun menjadi keruh.
“Penyebabnya kami belum tahu pasti, tetapi kami minta pemerintah bisa hal itu perlu dievaluasi, karena kasian para petani kita kalau sumber air pertaniannya seperti itu. Bisa-bisa mereka gagal panen,” imbuhnya. (adv/ik/lk01)