Makna Hari Pahlawan, Yan Minta Pemahaman Orang Tua

Makna Hari Pahlawan, Yan Minta Pemahaman Orang Tua
Makna Hari Pahlawan, Yan Minta Pemahaman Orang Tua

Lensakaltim.com (Kutim) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) melalui ketua Komisi D, Yan, S.Pd, mengomentari Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November 2023. Dia mengatakan, makna hari pahlawan dulu dan sekarang sangat berbeda.

Menurutnya, dahulu makna hari pahlawan adalah bagaimana memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan, sehingga tak lagi jadi bangsa tertindas dan dijajah.

Namun saat ini ungkap Yan, nilai-nilai seakan luntur dan mulai terkikis dengan perkembangan zaman. “Saya lihat anak-anak muda generasi saat ini barangkali sudah tidak lagi tersentuh dengan itu, karena memang tidak melihat, tidak merasakan tidak mengalami,” beber politisi Partai Gerindra itu.

Untuk itu, para orang tua saat ini harus menanamkan bagaimana nilai-nilai perjuangan para pahlawan terdahulu. Selain itu, anak-anak juga diberikan pemahaman bagaimana cara berjuang di masa sekarang ini.

“Kembangkan saja dalam perspektifnya anak sekarang. Mendasar ini, bagaimana dia bisa berjuang melawan kemiskinan, Bagaimana dia berjuang melawan penindasan secara ekonomi yang kita lihat,” terangnya.

Makna Hari Pahlawan, Yan Minta Pemahaman Orang Tua

“Kita tahu saat ini perubahan itu lebih cepat dari program pendidikan. Kita baru belajar ini sudah berubah lagi. Kebutuhan sudah berubah jadi hal baru,” sambungnya.

Dia menilai, saat ini bangsa Indonesia tidak terjajah secara fisik. Tapi melainkan, Indonesia dijajah secara pengetahuan. “Tantangan masa depan kebutuhan pendidikan kita saat ini ketinggalan terus terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,” bebernya

“Untuk itu, Kita maju dan mengarahkan generasi muda kita untuk berpikir bahwa kita harus mengalahkan kebodohan. Kita harus mengatasi persoalannya agar kita bisa menjawab tantangan,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Yan juga menilai ada tantangan tersendiri bagi umat Manusia di masa mendatang. Tantangan tersebut adalah di bidang teknologi. “Hampir semua tugas kita dahulu sudah dapat diganti oleh robot. Ini artinya sektor lapangan kerja makin sedikit, tapi jumlah penduduk makin banyak,” tutupnya (adv/*/lk01)

Pos terkait