Lensakaltim.com (Kutim) – Meskipun sudah mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik, namun sebagian masyarakat menilai pemerintah daerah (pemda), belum sepenuhnya menjalankan program pembangunanya secara merata.
Seperti diungkapkan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), dr Novel Tyty Paembonan, saat menanggapi pertanyaan awak media mengenai capaian pembangunan yang sudah di laksanakan pemerintah dimasa kepemimpinan Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakilnya Kasmidi Bulang.
“Sudah berjalan, tapi menurut saya ini tidak maksimal. Maksudnya pembangunanya tidak terarah dengan baik. Teman-teman media juga bisa melihat itu semua kan,” beber dr Novel, mengawali obrolan pewarta Kutim.
Salah satu contoh arah pembangunan yang tidak terarah dijelaskan Ketua Fraksi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) DPRD Kutim ini, terkait sektor pertanian salah satunya mengenai Penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL), yang hingga kini masih sangat di butuhkan oleh masyarakat, khususnya para petani.
“Belum lagi sektor pendidikan, bilangnya tidak ada lagi anak putus sekolah, tapi sampai sat ini masih ada aja tu anak-anak yang duduk-duduk di sepanjang jalan poros Sangatta-Bengalon waktu jam sekolah, dengan orang tuanya timbun jalanan,” bebernya.
Anggota Komisi A Bidang pemerintahan DPRD Kutim juga tidak menampik, bahwa ada sejumlah program yang menurutnya juga sudah berjalan dengan baik, salah satunya bidang Kesehatan. Dirinya tetap berharap, di sisa masa jabatannya, pemerintah terus mengupayakan agar pembangunan yang bersifat mandatory menjadi program skala prioritas.
“Sekali lagi saya katakan, pembangunan sudah ada, namun belum maksimal. Sebenarnya kita punya harapan dan prospek yang bagus, dengan anggaran yang kita milik saat ini untuk kesejahteraan rakyat, saya kira ini dapat diwujudkan,” imbuhnya. (adv/tj/lk01)