Penutupan Workshop SPIP Penurunan Stunting, Achmad Junaidi Pesan Ini

Penutupan Workshop SPIP Penurunan Stunting, Achmad Junaidi Pesan Ini
Penutupan Workshop SPIP Penurunan Stunting, Achmad Junaidi Pesan Ini

Lensakaltim.com (Kutim) – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kutai Timur (DPPKB Kutim) Achmad Junaidi berpesan kepada seluruh peserta untuk terus fokus pada penurunan stunting dan manajemen risiko. Hal itu disampaikan Achmad Junaidi, saat penutupan Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi Tematik Penurunan Stunting dan Manajemen Risiko, pada Selasa (5/11/2024).

“Semoga pengetahuan yang diperoleh dapat mendorong para peserta untuk membuat perencanaan yang lebih terukur, serta sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” harapnya.

Workshop yang diselenggarakan ini menjadi bagian penting dalam upaya pengendalian stunting, yang kini menjadi prioritas nasional. Junaidi menegaskan dalam beberapa waktu ke depan, pemerintah akan lebih gencar menjalankan program jemput bola untuk penurunan stunting, dengan pendekatan berbasis data by name by address. Hal ini, bertujuan untuk memastikan penanganan masalah stunting lebih terfokus dan tepat sasaran, dengan mengutamakan data individu untuk setiap keluarga yang terdampak.

Selain itu, peserta workshop juga diberi kesempatan untuk mengikuti orientasi lapangan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 10-13 November 2024. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberi kesempatan bagi peserta untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di ruang kelas, serta melihat langsung bagaimana upaya penurunan stunting dijalankan di lapangan.

“Semoga pengalaman yang diperoleh dalam workshop dan orientasi lapangan ini dapat memberikan perubahan yang signifikan dalam pekerjaan para peserta. Kami ingin agar pemahaman yang telah didapat bisa langsung diterapkan, untuk menciptakan dampak positif dalam masyarakat,” ujar Junaidi.

Terakhir ia mengatakan rencananya, pada 2025, workshop serupa akan kembali digelar dengan durasi yang lebih panjang, yakni selama satu minggu. Guna memperdalam pemahaman dan kemampuan peserta dalam mengelola program SPIP serta penurunan stunting secara lebih efektif.

Sebelumnya Adisti Dwi Septiarini mewakili BPKP Kaltim menekankan pentingnya keberlanjutan dari kegiatan ini, dengan harapan agar ilmu dan pengetahuan yang diperoleh peserta tidak hanya berhenti pada kegiatan formalitas semata.

“Semoga ada outputnya. Jangan hanya sebatas formalitas, sebisa mungkin betul-betul diterapkan ilmu yang telah diperoleh. Pengendalian dan manajemen risiko sangat berpengaruh terhadap tujuan pencapaian kita dalam menurunkan angka stunting,” ujar Adisti.

Salah satu peserta, Kasman dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat melibatkan lebih banyak sektor. Pasalnya penanganan stunting ini sifatnya multi-sektor, sehingga kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting.  “Saya berharap kegiatan seperti ini bisa lebih melibatkan banyak orang dan sektor lain yang terkait dengan penanganan stunting,” harap Kasman. (adv/tj/lk01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *