Pj Bupati Minta Pembangunan Asrama Mahasiswa Bisa Dipermanenkan

Pj Bupati Minta Pembangunan Asrama Mahasiswa Bisa Dipermanenkan
Pj Bupati Minta Pembangunan Asrama Mahasiswa Bisa Dipermanenkan

Lensakaltim.com (Kutim) – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim) HM Agus Hari Kesuma merasa perihatin atas fasilitas keamanan yang ada di asrama Kutim di Samarinda, termasuk kejadian kehilangan motor akibat ketiadaan kamera CCTV.

Agus mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi asrama yang hanya berupa rumah kost sewaan dan dinilai belum layak untuk dihuni puluhan mahasiswa. Mereka merupakan mahasiswa asal Kutim yang tengah menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi di Samarinda, seperti Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Widyagama, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), dan lainnya.

“Kenyamanan dalam belajar itu sangat penting, dan asrama yang layak akan sangat mendukung konsentrasi belajar,” ujar Agus Hari Kesuma , saat meninjau mahasiswa asal Kutim di Jalan S. Parman, Samarinda belum lama ini.

Kapasitas asrama mahasiswa Kutim tersebut hanya mampu menampung 25 orang, sementara masih banyak mahasiswa lain yang ingin bergabung namun terbentur keterbatasan ruang.

Agus berjanji akan segera memerintahkan Asisten Administrasi Umum Pemkab Kutim untuk melakukan lobi kepada DPRD Kutim. Tujuannya, agar kebutuhan mahasiswa yang merantau untuk menuntut ilmu di luar daerah dapat terpenuhi dengan baik, terutama dalam hal keamanan dan kenyamanan asrama.

“Mahasiswa asal Kutim adalah generasi penerus pembangunan daerah. Mereka harus mendapatkan fasilitas yang memadai agar dapat fokus belajar dan pulang dengan membawa ilmu yang bermanfaat bagi Kutim,” tambah Agus.

Ia menegaskan, Pemkab Kutim perlu segera memikirkan pembangunan asrama mahasiswa permanen yang representatif di Samarinda, sehingga mahasiswa tidak lagi bergantung pada rumah kost sewaan dengan fasilitas terbatas.

Agus berharap kunjungan ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti kebutuhan asrama mahasiswa dan mahasiswi asal Kutim.

“Kita harus memastikan mereka bisa belajar dengan tenang, tanpa perlu khawatir soal tempat tinggal atau keamanan,” pungkasnya (adv/ni/lk01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *