Tangani Banjir Sangatta, Irwan Susur Sungai bersama BWS Kalimantan

Tangani Banjir Sangatta, Irwan Susur Sungai bersama BWS Kalimantan

Lensakaltim.com (Kutim) – Anggota DPPR RI komisi V dapil Kalimantan Timur Irwan, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kutai Timur (Kutim) melihat permasalahan banjir yang menghampiri Sangatta beberapa waktu yang lalu. Kunker Sabtu (25/6/2022), turut didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda.

Selama dua jam perjalanan, Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan TImur (Kaltim) bersama rombongan, menyusuri Sungai Sangatta yang nantinya bisa menjadi bahan evaluasi dan masukkan untuk ditindaklanjuti sehingga banjir tidak terulang kembali.

“Ini merupakan lanjutan rapat bersama kementrian PUPR. Kita minta banjir Sangatta bisa ditangani oleh APBN karena melihat sudah beberapa waktu banjir, ada indikasi memang daerah tidak punya kemampuan untuk menangani banjir ini sendiri,” papar Irwan.

“Survei awal lah bersama BWS, melihat situasi sepanjang Sungai Sangatta khususnya, yang mana kemudian pasca kunjungan  ini,  Kementrian PUPR bisa membuatkan detail desainnya, sehingga tahun depan bisa ditangani secara prioritas dan jangka panjang,” sambungnya.

WhatsApp Image 2022 06 26 at 14.22.30

Menurut Irwan, penanganan banjir Sangatta sejatinya perlu ada interfensi kebijakan daerah maupun pusat, karena ratusan ribu masyarakat menggantungkan hidup di Sangatta sebagai Ibukota Kabupaten.

“Ini kan Ibukota Kabupaten, yang memiliki kontribusi besar terhadap Republik ini. Kemudian ratusan ribu penduduknya, puluhan ribu KK, ini yang mau diselamatkan. Sehingga tujuan dari ber-negara, mensejahterakan masyarakat itu kemudian gagal kalau ini tidak ditangani secara baik,” ucap Irwan.

Sementara itu, Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda, Harya Muldianto mengatakan, secara visual kondisi Sungai Sangatta cukup memprihatinkan. Perlu adanya perencaan dan penanganan secara baik.

“Setelah kunjuungan ini kami coba telaah, sembari menunggu arahan dari pimpinan kami, tindak lanjut ini mau kemana. Yang jelas dari kami, kalau memang ditangani harus dilakukan proses prerencaaan dulu, untuk menentukan sehingga bisa dilakukan penganan secara cepat dan tepat,” ungkapnya (lk01)

Pos terkait