Terobosan BUMDes Giri Agung Mengendalikan Harga Beras Petani

WhatsApp Image 2023 11 05 at 12.40.07
Kepala Desa Giri Agung, Supriyadi

lensakaltim.com (kukar) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu, didorong membuat terobosan dalam pengendalian harga beras petani. Berbagai langkah dijalankan agar kemandirian pangan dan kesejahteraan petani terwujud.

Kepala Desa Giri Agung, Supriyadi menjelaskan ide ini muncul dari masih rendahnya harga jual padi milik petani. Salah satu penyebabnya, belum banyak tersedia lantai jemur gabah basah setelah dipanen. Akibatnya, para petani terpaksa menjual gabah basah kepada tengkulak dengan harga murah.

“Padahal dalam setahun terakhir, kami bisa menghasilkan 900 ton gabah,” kata Supriyadi baru-baru ini.

Mengatasi permasalahan itu, Pemerintah Desa Giri Agung mengusulkan pembelian lantai jemur padi agar didapat gabah kering giling. Gayung bersambut, Pemkab Kukar melihat peluang ini dengan membangunkan gudang dan mesin pengupas kulit gabah menjadi beras.

Tak berhenti di situ, pemerintah desa juga membantu mendaftarkan BUMDes Giri Agung mendapatkan izin pengelolaan perdagangan beras di desa. Baik izin dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Nomor Induk Berusaha (NIB) dari Kementerian Hukum dan HAM.

“BUMDES Giri Agung menjadi satu-satunya BUMDes di Kecamatan Sebulu yang izinnya telah terintegrasi ke pemerintah pusat,” ungkapnya.

Lewat perizinan tersebut, BUMDes Giri Agung bisa mengolah dan mendistribusikan padi petani desa dengan harga yang terkendali.

Bahkan, dalam waktu dekat ini, sambung Supriyadi, BUMDes Desa Giri Agung berencana bersinergi dengan Badan Urusan Logisitik (Bulog). Kerja sama dengan perusahaan plat merah ini untuk mengendalikan beras di hari besar keagamann.

“Usaha ini agar petani dapat mendapatkan harga yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Sehingga saat musim panen tiba harga tidak jatuh ataupun naik tinggi,” tutupnya. (*adv/diskominfokukar)

Pos terkait