Transformasi Kesehatan, dr. Bahrani; Wajib Mencakup Enam Pilar

Transformasi Kesehatan, dr. Bahrani; Wajib Mencakup Enam Pilar
Transformasi Kesehatan, dr. Bahrani; Wajib Mencakup Enam Pilar

Lensakaltim.com (Kutim) – Kementrian Kesehatan RI mencanangkan Transformasi Kesehatan yanag akan di lakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia yang di luncurkan sejak tahun 2023 lalu. Tidak terkecuali di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, dr Bahrani mengatakan Transformasi kesehatan tersebut memiliki enam pilar penting yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Layanan Primer, dengan melakukan revitalisasi network dan standarisasi layanan di setiap Puskesmas, posyandu, dan kunjungan Rumah.

“Pilar pertama yakni transformasi di bidang pelayanan primer di setiap pusat layanan kesehatan, yang awalnya mengobati dirubah menjadi mencegah,  kedua, tranformasi di bidang rujukan di setiap rumah sakit,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim dr Bahrani.

“Jadi kita sudah tidak bingung lagi soal APD, obat-obatan dan tenaga kesehatan, termasuk bisa memberdayakan tenaga dari organisasi sosial lainya, yang nanati kita latih untuk jadi tenaga sukarelawan ” ujarnya.

Pilar ketiga dari transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan yang memegang peran penting untuk mempertahankan sistem kesehatan yang baik ditengah ancaman kesehatan global. Hal ini juga mencakup mencakup pembuatan atau produksi hingga distribusi farmalkes yang lancar dan bisa diproduksi di dalam negeri.

Pilar selanjutnya terkait transformasi di bidang pembiayaan kesehatan. yang memiliki fokus untuk memberikan kemudahan dan kesetaraan akses layanan kesehatan, terutama masyarakat yang masuk dalam golongan kurang mampu.

“Jadi nanti sudah tidak ada lagi masyarakat yang misalnya sakit, tidak bisa bayar, dan Alhamdulillah kita sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC), dan saya minta kepada para Kepala Desa dan Camat untuk pro aktif, apabila ada warga yang belum terdaftar BPJS segera laporkan,” ujarnya.

Pada pilar ke lima yakni, Transformasi sumber daya manusia (SDM) Kesehatan, yang akan berfokus untuk memastikan pemerataan distribusi para tenaga kesehatan di seluruh pelosok tanah air Indonesia, termasuk di kawasan Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK).

“Dari tidak cukup menjadi cukup dan merata, dan kita juga memberikan fasilitas bagi yang ingin menjadi tenaga kesehatan dengan beasiswa, termasuk nantinya di setiap rumah sakit juga bisa mencetak tenaga spesialis,” imbuhnya.

Dan yang terakhir, pilar Transformasi Teknologi Kesehatan yang  memiliki peran untuk melakukan pemanfaatan teknologi informasi dan bio-teknologi yang berada di sekitar kesehatan. Salah satunya, terkait data dan laporan kesehatan yang saat ini sudah terintegrasi menjadi satu data. (adv/tj/lk01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *