Disnakertrans Kutim Gelar Pelatihan Kewirausahaan

Disnakertrans Kutim Gelar Pelatihan Kewirausahaan
Disnakertrans Kutim Gelar Pelatihan Kewirausahaan

Lensakaltim.com (Kutim) – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan (Disnakertrans), kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kemandirian ekonomi warga transmigran dengan mengadakan pelatihan kewirausahaa. Acara yang berlangsung di Hotel Royal Victoria, Sangatta belum lama ini, diikuti oleh 40 peserta transmigran dari tiga kecamatan dan 15 desa.

Dalam arahannya mewakili Pj Bupati, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Kutim, Jayadi menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan praktis kepada peserta.

“Kami ingin membekali mereka dengan kemampuan untuk melihat peluang bisnis di sekitar mereka dan mengelola usaha dengan baik. Dengan begitu, mereka dapat menciptakan usaha yang inovatif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Materi pelatihan mencakup identifikasi peluang bisnis, pengelolaan usaha, dan strategi pemasaran, yang disesuaikan dengan potensi lokal. Salah satu contoh adalah mengembangkan usaha kuliner seperti bakso yang sesuai dengan selera masyarakat setempat. “Bidang kuliner ini memiliki potensi besar jika dikelola dengan inovasi dan strategi yang tepat,” terangnya

Peserta pelatihan berasal dari Kecamatan Rantau Pulung, Kaliorang, dan Bengalon, wilayah yang dikenal sebagai kantong transmigrasi di Kutim. Pelatihan ini memberikan solusi nyata terhadap tantangan ekonomi yang sering dihadapi oleh komunitas transmigran, yang selama ini bergantung pada sektor pertanian.

Disnakertrans juga menekankan pentingnya nilai tambah pada produk hasil panen. “Kami mendorong para transmigran untuk tidak hanya menjual hasil mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Ini akan meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan,” jelas Jayadi.

Tidak hanya pelatihan, Disnakertrans juga berkomitmen memberikan pendampingan berkelanjutan, termasuk bantuan teknis dan akses ke jejaring pemasaran. “Kami ingin memastikan bahwa usaha yang dirintis peserta dapat bertahan lama. Dukungan pascapelatihan sangat penting agar mereka bisa menghadapi tantangan usaha dengan lebih percaya diri,” tegasnya.

Melalui program ini, Disnakertrans berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Kutim, terutama di komunitas transmigrasi. Pelatihan serupa direncanakan terus digelar di masa depan, sejalan dengan visi untuk menciptakan masyarakat transmigran yang mandiri dan berdaya saing.

“Kewirausahaan bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Kami percaya para transmigran bisa menjadi pilar perekonomian daerah,” tutup Jayadi. (adv/ni/lk01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *