Lensakaltim.com (Bandung) – Sejak 4 dekade lalu, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen untuk menjalankan pembinaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di tanah air agar naik kelas, mandiri dan berkelanjutan. Dalam menjalankan pembinaan tersebut Astra terus berupaya menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.
Sejak akhir tahun 2023, YDBA rutin berkomunikasi dengan Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Dinas Perindag Jabar) dalam rangka memperluas program pembinaan IKM yang dilakukan YDBA di wilayah Jawa Barat. YDBA sendiri telah menjalankan program pembinaan IKM manufaktur di Citeureup Bogor, Jawa Barat.
Program kolaborasi bersama Dinas Perindag Jabar, dimulai dengan diselanggarakannya program pembinaan IKM logam yang berada di wilayah Lingkungan Industri Kecil (LIK) UPTD Logam Jawa Barat pada Januari 2024. Sebanyak 28 IKM terlibat dalam pembinaan tersebut dengan mengikuti beberapa program, antara lain Pelatihan Mentalitas Dasar, Pelatihan & Pendampingan Manajemen 5R (Ringkas, Rapi, Resik, rawat, Rajin), Pelatihan & Pendampingan Cost Calculation, Pelatihan Pengukuran dan beberapa program pembinaan lain yang mendukung peningkatan kompetensi IKM.
Untuk mendukung komitmen dan konsistensi para IKM dalam mengembangkan bisnis yang dijalankannya melalui program pembinaan tersebut, YDBA bersama Dinas Perindag Jabar yang didukung oleh Kementerian Perindustrian RI, mendirikan cabang atau dikenal Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Bandung yang kedepannya akan intens memberikan program pembinaan, antara lain pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dan fasilitasi pembiayaan kepada para IKM di bidang manufaktur, craft dan kuliner.
LPB Bandung sendiri diresmikan secara langsung di Bandung pada 20 Desember 2024 oleh Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo dan Kepada Dinas Perindag Jabar, Noneng Komara Nengsih, S.E., M.A.P. disaksikan oleh Sekretaris Pengurus YDBA, Ema P. Prasetio; Bendahara Pengurus YDBA, Agung K. Sampurno; Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian RI, Ir. Dini Hanggandari, Msi; Kepala UPTD industri logam Dinas Perindag Jabar Pahala Hatigoran Marbun, S.ST., M.M. dan Quality Assurance Head PT Astra Honda Motor, Setyo Budi Anang Yuliarto. Dalam peresmian LPB tersebut, YDBA bersama Dinas Perindag Jabar juga turut menandatangani perjanjian kerjasama terkait pembinaan IKM di wilayah Bandung.
Untuk mendukung rantai pasok industri besar yang melibatkan IKM, dalam peresmian LPB Bandung juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara YDBA, perusahaan tier 1 PT Astra Honda Motor dan IKM binaan yang tentu didukung oleh PT Astra Honda Motor, sebagai Agen Pemegang Merek (APM) industri otomotif roda-2 di Indonesia. Terdapat 8 IKM yang dipercaya untuk memasok produknya ke 6 perusahaan tier 1 PT Astra Honda Motor, yaitu PT Berdikari Metal Engineering, PT Caturindo Agung Jaya Rubber, PT Karya Putra Sangkuriang, PT Kayaba Indonesia, PT Mada Wikri Tunggal dan PT Siner Terang Logamjaya.
Rahmat Samulo dalam peresmian LPB Bandung ini berharap, agar para IKM dapat mengoptimalkan LPB sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menghasilkan produk sesuai quality, cost, delivery (QCD) yang dibutuhkan oleh para customer/ ayah angkat mereka. “Adanya LPB Bandung ini bisa mendukung mentalitas dasar/ pola pikir IKM agar terus menunjukkan sikap untuk terus berubah, mau berbagi, komitmen dan konsisten,” harap Rahmat.
Sedangkan, Noneng Komara Nengsih, S.E., M.A.P. dalam peresmian LPB Bandung menyampaikan, bahwa kolaborasi yang dilakukan Dinas Perindag Jabar bersama YDBA ini, merupakan bentuk strategi dari program MITIGASI (Kemitraan Industri Terintegrasi). “Kolaborasi ini, IKM di Bandung khususnya yang berada di LIK UPTD Logam dapat meningkat secara kompetensi dan bisa menjadi bagian dari rantai pasok perusahaan besar, yang ke tentu kedepannya dapat mendukung Jabar Menyala,” imbuh Noneng
Ir. Dini Hanggandari, Msi yang hadir dalam peresmian, turut menyampaikan harapannya dengan didirikan LPB Bandung. Dini berharap dengan adanya program pembinaan yang dilakukan YDBA bersama Dinas Perindag Jabar melalui LPB Bandung dapat mendukung kontribusi IKM terhadap perekonomian di Indonesia serta memperkuat lokalisasi di tanah air.
Menutup rangkaian kegiatan peresmian LPB Bandung, dilakukan bincang dengan tema “IKM Bandung Siap Beraksi”. Hadir sebagai narasumber Rahmat Samulo, Setyo Budi Anang Yuliarto, Pahala Hatigoran Marbun, S.ST., M.M., Pemilik IKM Binaan di Bandung CV Grand Manufacturing Indonesia, Muhamad Khaelani dan dimoderatori oleh External Relations YDBA, Agustin.
Sekilas Tentang YDBA
YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”. Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa, YDBA juga terus berupaya mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan.
YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, kerajinan & kuliner serta pertanian. Berlandaskan Operating Values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya.
Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan melalui 17 cabang YDBA yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kelima belas cabang tersebut tersebar di Cakung, Jakarta Timur; Banyuwangi, Jawa Timur; Bantul, DIY; Solo, Tegal, Banyumas, Jawa Tengah; Citeureup, Puncak Dua dan Bandung Jawa Barat; Lebak, Banten; Sangatta, Paser, Bontang, Kalimantan Timur, Manggarai Barat & Manggarai Timur NTT, Barito Utama Kalimantan Tengah dan Tanjung Kalimantan Selatan. YDBA juga memiliki 2 project pembinaan UMKM di wilayah Tangerang dan Salatiga. Hingga Desember 2023, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 13.082 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 74.146 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya. (*)