Lensakaltim.com (Kutim) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur melalui Wakil Ketua Komisi C, Jimmy, tetap optimis dengan kinerja Pemeirntah daerah (Pemda) melalui dinas terkait, dengan sejumlah program pembangunan melalui skema tahun jamak atau Multy Years (MY).
Dihadapan sejumlah awa media, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku bahwa sampai saat ini, program dari pemerintah terkait dengan MY masih terus berlanjut. Meskipun ada sejumlah kendala, namun dirinya meyakini proses pengerjaan bisa maksimal.
“Kalau silfa sih urusan Pemda iya. Kita hanya melihat terkait dengan progress dilapangan, benar atau tidak. Memang yang berjalan saat ini jembatan (Telen) baru pengadaanya bukan pembangunanya.
“Memang ada silfa sih, tapi setidaknya waktu karena memang tidak cukup untuk itu dan mereka dari awal yang siap pengadaanya saja. (kerangka jembatan dan pondasinya saja),” sambungnya.
Terkait dengan realisasi program itu, Jimmy mengaku bahwa dari awal sejak program MY itu di ketuk. DPRD bersama Pemda tetap optimis bisa diselesaikan, terlebih melihat skema yang disodorkan sangat realistis dan bermanfaat bagi Masyarakat. “Kita ini tetap optimis, cuman pemerintahanya aja lagi. Apakah perlu didorong atau apa,” imbuhnya.
Disinggung mengenai progress dilapangan, serta memasuki pertengahan tahun 2024 namun tanda-tanda proyek tersebut diselesaikan belum ada. “Iya itu. Kita tidak bisa mengukur mereka karena secara teknis kan mereka sendiri yang bertangguung jawab seperti apa teknisnya, supaya dengan waktu singkat ini bisa diselesaikan skema pembayaran yang sudah dianggarkan,” tutup Jimmy.
Sebagai informasi, pada tahun 2023 lalu sejumlah proyek MY dicananhkan Pemerintah Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang. Sebanyak 24 dengan skema multiyear akan dikerjakan Pemda dengan nilai anggaran sebanyak Rp 1,3 triliun. (adv/lk01)