Lensakaltim.com (Kutim) – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Bupati Ardiansyah Sulaiman bersama Wakil Bupati Mahyunadi, menghadiri rapat paripurna ke-9 Masa Persidangan Ke-1 Tahun Sidang 2025. Rapat paripurna di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim, Kamis (9/10/2025), dipimpin langsung Ketua DPRD Jimmi dengan agenda penyampaian pidato Bupati tentang strategi daerah dan target pencapain pembangunan periode 2025-2030.
Dalam sambutanya, Ardiansyah Sulaiman memastikan bahwa kepemimpinannya bersama Mahyunadi, telah mencanangkan pelaksanaan 50 program unggulan. Program ini dikelompokkan dalam tiga klaster strategis yaitu Kutim Hebat, Desa Hebat, dan Kota Hebat, dengan harapan menjamin hasil pembangunan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Bupati mengakui isu-isu penting yang masih dihadapi Kutim, mulai dari konektivitas antar wilayah, jalan rusak, hingga terbatasnya akses pelayanan kesehatan rujukan di daerah terpencil. “Mengatasi ini, Pemerintah berkomitmen terus meningkatkan kualitas jaringan jalan dan jembatan serta melaksanakan pemeliharaan jaringan jalan, terutama di daerah pedesaan, untuk memudahkan akses distribusi produk pertanian dan wisata,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab juga akan mendorong pengamanan sumber-sumber air baku, pemanfaatan kolam eks galian tambang, serta melanjutkan pembangunan Solar Cell Komunal dan energi terbarukan di desa terpencil.
Pada sektor perumahan, pemerintah bertekad membangun 1.000 unit Rumah Layak Huni (RLH) dan merenovasi 5.000 Rumah Tidak Layak Huni selama lima tahun.
Sebagai jawaban atas desakan reformasi tata kelola SDA dan mengurangi ketergantungan pada tambang, Bupati Ardiansyah menempatkan sektor pertanian dan pariwisata sebagai prioritas. Pemkab bertekad memaksimalkan 100.000 Hektare Lahan Pertanian dan Perkebunan serta 5.000 Hektare Tambak.
“Program ini strategis dan diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi Petani Muda Milenial. Pengembangan potensi pariwisata tetap menjadi prioritas utama, mencakup wisata bahari, wisata Karst Mangkalihat, dan wisata budaya,” terangnya.
Fokus lain adalah investasi pada Sumber Daya Manusia (SDM) dan penciptaan lapangan kerja, dengan pemberian beasiswa Kutim Tuntas dan beasiswa bagi 1.000 Hafidz/Hafizah setiap tahun, serta komitmen melanjutkan target penyerapan 50.000 tenaga kerja melalui penguatan UMKM dengan bantuan permodalan sebesar Rp 25 Juta/UMKM dan optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) Mandiri.
Menyikapi kebutuhan pembiayaan yang besar, terutama untuk infrastruktur, di tengah potensi penurunan Transfer Pusat, Bupati menegaskan akan memaksimalkan semua potensi pendanaan, baik yang bersumber dari Pendapatan Daerah, APBN, maupun keterlibatan CSR Perusahaan. “Kami tetap bertekad melaksanakan seluruh program unggulan tersebut, dan kami akan menekan belanja daerah yang tidak sejalan dengan pencapaian visi Kutai Timur Hebat 2029,” tegasnya.
Kesempatan itu, Ardiansyah Sulaiman juga menyoroti rapor kinerja daerah yang membanggakan, karena dapat menjadi modal kuat untuk melangkah maju, meskipun diakui adanya tantangan besar di sektor pendanaan. “Kita patut memberikan apresiasi kepada periode pemerintahan sebelumnya yang mampu mencetak pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024, sebesar 9,82 persen,” imbuh Ardiansyah Sulaiman. (*/ao)













