Lensakaltim.com (Kutim) – Sosialisasi pencegahan anak terpapar narkotika, sukses dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Kegiatan yang digagas Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalimantan Timur (Kaltim), menghadirkan Narasumber dari Polda Kaltim Tigor Parulian Sihotang.
Hadirinya sosialiasi terkait pencegahan narkotika itu, disambut positif Kepala Dinas P3A Kutim Idham Cholid. Dalam keteranganya dihadapan awak media, Idham mengatakan, sosialisasi ini sangat positif dan memberikan pengetahuan baru bagi pihaknya dan undangan yang hadir.
“Sangat positif penjelasannya, diharapkan semua peserta memahami tentang bahaya dari narkoba ini. Kami harap juga sekolah-sekolah yang hadir ini ambil bagian dalam pencegahan peredaran narkoba di Kutim,” ungkapnya.
“Apalagi, seperti dijelaskan tadi, Kutim masuk juga daerah rawan peredaran narkoba. Hal ini tentu menjadi kewaspadaan kita bersama agar narkoba dapat ditekan penyebarannya dan melindungi anak-anak kita dari paparan narkoba,” tandasnya.
Sebelumnya, narasumber Tigor menjelaskan, kata narkoba sendiri berasal dari Narkotika, psikotropika dan bahan adiktif. “Narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia itu sabu, ganja, ekstasi dan obat daftar G,” paparnya.
Bukan itu saja, Tigor menjelaskan ada tanaman yang efeknya lebih dahsyat dari narkoba. Tanaman itu tumbuh liar di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan Timur. Tumbuhan yang dimaksud adalah kratom. Tigor menegaskan, Kratom ini 13 kali lebih kuat dibanding morfin, untuk itu penggunaannya saat ini dilarang oleh Pemerintah.
“Banyak menjadikan tumbuhan ini sebagai obat herbal. Biasanya disini dijadikan obat herbal peredara rasa sakit dan kelelahan. Tapi untuk saat ini sudah dilarang diedarkan dan dikonsumsi karena dinilai sangat berbahaya,” jelasnya.
Sebagai informasi, kratom memiliki senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Efek bila mengkonsumsi kratom ialah membuat tenang, ngantuk, kehilangan kesadaran, keadaan anestesi, koma bahkan meninggal dunia. Tumbuhan banyak tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Malaysia, Thailand dan Papua Nugini. (adv/im/lk01)