Lensakaltim.com (Kutim) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Leni Angriani, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat Kutim, yang hingga saat ini masih belum memiliki akses listrik khususya di wilayah pelosok.
Kegelisahan dan keperihatinan anggota Komisi B DPRD Kutim itu, diutarakan saat dijumpai sejumlah awak media. “Dalam tiga hari saya melakukan kunjungan, saya melihat masih banyak daerah di Kutim yang belum teraliri listrik dan air bersih. Sangat miris melihat ini, dengan kondisi anggaran kita yang sangat banyak,” papar Leni.
Dihadapan awak media, Leni berbagi pengalaman di salah satu desa terpencil, di mana listrik hanya tersedia hingga pukul 22.00. “Ada desa di mana listrik dimatikan pada pukul 10 malam dan baru dinyalakan Kembali, pada pagi atau subuh,” katanya.
Leni Angriani Kritisi Pemerintah Terkait Pelayanan Listrik
Kesempatan itu, Leni mendorong Pemerintah Daerah (pemda) untuk segera mengumpulkan data terkait wilayah-wilayah yang masih kekurangan infrastruktur listrik, agar dapat segera ditindaklanjuti. Terlebih dengan situasi anggaran saat ini yang cukup besar, pemenuhan kebutuhan masyarakat tentu sangat memungkinkan.
“Saya mengimbau dan mendoronng kepada pemerintah, untuk segera mengirimkan data-data terkait desa yang belum teraliri listrik, agar dapat segera dijadikan prioritas dalam program pembangunan,” imbuh Leni Angriani.
Disinggung mengenai peran DPRD, Leni mengaku bahwa pihaknya siap memberikan yang terbaik untuk masyarakat, termasuk usulan akses listrik bagi masyarakat pelosok. “Sayakan masih ada waktu, mungkin saja pada anggaran peruabahan ini segera terealisasi. Doakan aja, kan ini untuk pelayanan pada masyarakat,” pungkas Leni Angriani. (adv/ir/lk01)