Lensakaltim.com (Kutim) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Novel Tyty Paembonan, menanggapi secara serius keberadaan sejumlah badut yang saat ini masih berkeliaran, disejumlah titik persimpangan lampu merah di Kota Sangatta.
dr Novel Tyty Paembonan mengatakan, adanya badut-badut dipersimpangan lampu merah, tentunya akan mengganggu ketertiban umum, utamanya bagi pengguna jalan umum. Tentu ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda), untuk menertibkan hal itu, sehingga terciptanya rasa tertib, aman dan nyaman.
“Tanggungjawab pemerintah untuk mendekati dan membina mereka, jangan dikasih uang tapi kasih peluang. Pemerintah harus tegas, jangan ada lagi badut-badut yang berkeliaran di jalan umum,” ucap dr Novel, saat dikonfirmasi sejumlah awak media, di Kantor DPRD Kutim belum lama ini.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu mengungkapkan, bahwa pemerintah perlu melakukan pendekatan kepada badut tersebut, terkait masalah yang dihadapi sehingga bisa diberikan solusi terbaik.
Penertiban Badut, DPRD Ajak Pemerintah Lebih Humanis
“Kalau mereka mau di bina, baik itu melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) atau apapun pembinaan lainnya, segera dimasukkan. Sehingga mereka bisa berusaha, saya yakin di Kutai Timur ini, hanya orang malas saja yang tidak bisa hidup,” bebernya.
Ia mengungkapkan melihat para badut-badut di persimpangan lampu merah, terkadang menimbulkan rasa empati dan kasian. Tetapi dengan memancing, hal tersebut bisa memberikan dampak yang lebih buruk.
“Saya rasa kita sepakat itu harus ditertibkan, tetapi dilakukan dengan cara-cara yang humanis. Harus tanggung jawab pemerintah mencari jalan keluar dan solusi, agar mereka bisa hidup mandiri,” pungkanys. (adv/ik/lk01)