Anggaran Meningkat, Arfan Akui Positif Untuk Serap Aspirasi Warga

Anggaran Meningkat, Arfan Akui Positif Untuk Serap Aspirasi Warga
Anggaran Meningkat, Arfan Akui Positif Untuk Serap Aspirasi Warga

Lensakaltim.com (Kutim) –  Agenda reses yang digelar April lalu, dianggap memiliki perbedaan yang cukup signifikan, jika dibandingkan saat gelaran reses di masa pandemi Covid-19 lalu. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Arfan.

Pasalnya kala masih pandemi, terdapat beberapa aspirasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tidak dapat direalisasikan. Ya, Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) tidak dapat mengakomodir beberapa usulan.

“Seperti pengadaan majelis taklim dan tandon. Itu dianggap tidak prioritas. Padahal sangat bersentuhan dengan masyarakat,” beber Arfan, pada Selasa (9/5/2023).

Menurut Arfan, usulan yang diterima sebelumnya lebih kepada pembangunan infrastruktur. Di antaranya infrastruktur jalan, air bersih, kelompok tani dan sebagainya yang dianggap dalam skala prioritas pembangunan.

“Alhamdulillah APBD Kutim 2023 cukup besar (Rp 5,9 triliun). Sehingga saya merasa mendapat kelonggaran untuk menerima aspirasi masyarakat yang biasanya tidak bisa ditampung semua. Alhamdulillah sekarang bisa tertampung 50-60 persen,” ucap Ketua DPD NasDem Kutim itu.

Anggaran Meningkat, Arfan Akui Positif Untuk Serap Aspirasi Warga

Sedangkan tahun depan, dia optimis dapat mengakomodir lebih banyak aspirasi masyarakat. Mengingat, berdasarkan informasi yang diperolehnya, APBD Kutim 2024 mendatang akan lebih baik lagi dengan nilai yang lebih besar dari perolehan tahun ini.

“Semoga apa yang disampaikan masyarakat melalui reses dapat direalisasikan semua. Dulu, dari satu titik reses, lima usulan bisa ditampung. Kalau sekarang alhamdulillah bisa jadi 10 usulan,” paparnya.

Sehingga kalau tiga kecamatan, kata dia, bisa menampung hingga 30 usulan masyarakat. Dia pun berharap APBD Perubahan mendatang anggaran semakin membaik. Sehingga sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan.

“Meskipun bertahap, setidaknya ada alokasinya. Seperti jalan. Tapi khusus bangunan, seharusnya bisa dialokasikan dengan anggaran lebih besar. Karena tidak mungkin membangun setengah-setengah. Semoga ini dapat direalisasikan dengan dukungan anggaran yang besar,” pungkas Arfan (adv/*/lk01)

Pos terkait