lensakaltim.com Kukar – Indeks Desa Membangun (IDM) di Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan tren peningkatan yang signifikan selama dua tahun terakhir yakni 2021 sampai 2023.
Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil penilaian Indeksi Desa Membangun (IDM) yang disusun oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Penilaian IDM mengklasifikasikan status desa ke dalam lima kategori: sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri.
“Di tahun 2023 ini, ada peningkatan. Untuk desa sangat tertinggal sudah tidak ada. Bahkan, ada peningkatan desa mandiri sebanyak 46 desa. Sekarang desa mandiri meningkat menjadi 76 di tahun 2023,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kukar, Arianto.
Peningkatan pembangunan desa di Kukar telah membawa status IDM Kabupaten Kukar melonjak dua tingkat hanya dalam satu tahun.
“Tahun lalu, statusnya masih berkembang, namun sekarang telah mencapai tingkat maju,” ungkap Arianto.
Keberhasilan ini jauh melampaui target yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kukar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Meskipun targetnya adalah mencapai status IDM kabupaten berkembang dengan peningkatan sebesar 10 persen setiap tahunnya, namun pada kenyataannya terjadi peningkatan sebesar 29 persen per tahun.
Arianto menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari terintegrasinya intervensi program pembangunan dari tingkat pusat hingga desa.
Di era kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah dan Rendi Solihin, telah diluncurkan program Kukar Idaman.
Program-program ini mencakup berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, pendidikan, budaya, hingga kesehatan. Selain itu, berbagai proyek infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat juga telah berhasil terlaksana.
“Semua pencapaian ini berkat kerja cepat dan kerjasama yang erat dalam mendongkrak status desa di Kukar,” tutup Arianto (advdiskominfokukar)