19 Peserta Ramaikan Pemilihan Duta Literasi Tingkat SMP di Teluk Pandan

19 Peserta Ramaikan Pemilihan Duta Literasi Tingkat SMP di Teluk Pandan
19 Peserta Ramaikan Pemilihan Duta Literasi Tingkat SMP di Teluk Pandan

Lensakaltim.com (Kutim) – SMP Negeri 1 Teluk Pandan menggelar Pemilihan Duta Literasi tingkat SMP/MTs Zona 1 Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Minggu (10/8/2025). Mengusung tema “Kata Menjadi Aksi Karya Menjaga Bumi”, kompetisi ini diharapkan melahirkan duta-duta literasi yang mampu menyampaikan pesan kepedulian lingkungan melalui kata dan tulisan.

Kegiatan yang diinisiasi oleh para guru SMPN 1 Teluk Pandan dalam memperingati Hari Konservasi Alam Nasional, diikuti 19 peserta dari berbagai sekolah di Zona 1 Kutim.

Dalam sambutanya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, memberikan apresiasi kepada sekolah yang telah memfasilitasi kegiatan ini sebagai upaya membangun kesadaran literasi di kalangan pelajar.

“Duta literasi diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengekspresikan ide melalui tulisan dan numerasi, sehingga menjadi barometer literasi di masa mendatang,” terang Bupati.

Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Teluk Pandan, Mujahidul Walthoni, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kutim atas dukungannya terhadap dunia pendidikan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kutim. Perhatian pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di Kutim sungguh luar biasa. Dukungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah,” ujar Mujahidul.

Senada Kepala SMPN 1 Teluk Pandan, Setiyati, menjelaskan bahwa beberapa hari sebelumnya, seluruh peserta telah mengirimkan karya tulis berupa esai bertema konservasi alam. Karya tersebut memuat ide, gagasan, dan ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan yang dikemas dengan bahasa kreatif.

Pada tahap final yang digelar hari ini, para peserta mempresentasikan hasil karyanya di hadapan tiga dewan juri, yakni Ustaz Rudini, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kutim, dan perwakilan Balai Bahasa Provinsi Kaltim.

“Kami ingin mengintegrasikan pendidikan lingkungan dengan literasi, sehingga anak-anak tidak hanya pandai menulis, tetapi juga memiliki kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga bumi,” ungkap Setiyati.

Meski cuaca mendung disertai hujan, semangat peserta tetap tinggi. Melalui ajang ini, diharapkan lahir individu yang mampu menjadi agen promosi budaya literasi, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di masyarakat, sekaligus mengampanyekan pentingnya menjaga kelestarian alam. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *