Musim Kemarau, Joni Ingatkan Bahaya Kebakaran

Musim Kemarau, Joni Ingatkan Bahaya Kebakaran
Musim Kemarau, Joni Ingatkan Bahaya Kebakaran

Lensakaltim.com (Kutim) – Cuaca tidak menentu dan masuknya musim kemarau yang terjadi beberapa bulan ini melanda sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Kutai Timur (Kutim).  Hadirnya musim kemarau, tentunya sangat berdampak terhadap sirkulasi maupun tatanan hidup masyarakat.

Untuk itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Joni, menghimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai bahaya kebakaran. mengingat cuaca yang saat ini sangat panas dan kekeringan.

“Musim kemarau seperti ini sangat rentan terjadi kebakaran, apalagi di lingkungan perumahan atau hutan. Percikan api kecil saja bisa mengakibatkan kebakaran yang mengakibatkan kerugian luar biasa,” ungkap Joni, saat dikonfirmasi sejumlah awak media belum lama ini.

“Kita harus hati-hati. Terutama saat membakar sampah. Kalau bakar sampah, harus perhatikan dimana kita bakar sampah, apakah tidak ada potensi merambat ke mana-mana. Kalaupun tidak ada potensi merambat, tetap harus dijaga, sampai api mati sebelum ditinggalkan, siram dengan air untuk memastikan memang benar-benar tidak ada baranya,” ungkap Joni.

Musim Kemarau, Joni Ingatkan Bahaya Kebakaran

Tak hanya itu, potensi lainnya juga sering kali tejadi saat memasak. Kompor yang lupa dimatikan, ini harus lebih diperhatikan lagi. Sebisa mungkin dipastikan api kompor tersebut mati. “Juga sambungan kabel, harus diperhatikan jangan sampai ada korslet, mengakibatkan kebakaran,” tegasnya.

Lebih lanjut, bahkan bagi masyarakat yang sering merokok, juga dapat potensial untuk menyulut kebakaran, jika puntung rokok dibuang sembarangan. Sebab dengan kondisi kemarau, maka semua jadi kering, sangat rentan terbakar.

“Bukan hanya saat di rumah, tapi saat merokok di luar rumah juga perlu hati-hati jangan sampai buang putung rokok sembarangan. Pastikan sudah benar-benar mati, baru buang. Karena kalau tidak, bisa berbahaya.  Dengan puntung rokok saja, bisa mengakibatkan kebakaran rumah atau hutan,” pungkasnya. (adv/*/lk01)

Pos terkait