Lensakaltim.com (Kutim) – Kehadiran pasar tumpah disejumlah kawasan di Kota Sangatta, diakui sejumlah kalangan sangat membantu masyarakat, khususnya dalam melayani kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako). Namun disisi lain, pasar tumpah juga menjadi pusat kemacetan baru dan menjadikan tata kota tidak tidak terjaga dengan baik
Dikonfirmasi awak media belum lama ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) Jimmy mengungkapkan, kehadiran Pasar tumpah harus dilakukan pengawasan. Jika melanggar patut ditertibakan.
“Memang sangat membantu masyarakat, bagi yang malaas ke pasar karena jarak dan waktu tempuhnya. Kalau disana (pasar tumpah) kan, kendaraan berhenti warga juga langsung bertemu dengan pedagang untuk transaksi jual beli,” beber Jimmy.
“Kita juga harus memikirkan dampak negatif dari Pasar tumpah ini, termasuk kemacetan jalan karena parkir sembarangan. Namun disisi lain, kita pengen itu tidak menghalangi pendapatan masyarakat yang mengais rejeki,” sambung Jimmy.
Menurut Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim itu, saat melakukan reses disejumlah titik, pihaknya menerima sejumlah keluhan dari masyarakat akan ketidak nyamanan dari kehadiran pasar tumpah. Disisi lain, munculnya (pasar tumpah.red) ini menjadikan Pasar Induk Sangatta jadi sepi.
“Kembali lagi ke Pemerintah untuk melakukan penertiban dan pengawasan. Kami tentu sangat mendukung apapun langkahnya. Jika memang itu sesuai dengan aturan yang berlaku dan menjadi pedoman, kami pasti sepakat,” pungkasnya
Sebelumnya, anggota Komisi B DPRD Kutim David Rante, juga menyoroti membludaknya Pasar Tumpah yang ada di Kota Sangatta, karena pada jam-jam sibuk kemacetan menjadi parah ditambah lagi masyarakat banyak parkir sembarangan.
“Memang mencari nafkah. Tapikan harus juga melihat kaidah yang ada. Masa parkir sembarangan ditambah lagi banyak pedagang menjajahkan jualanya diatas trotoar, itu semua harus ditertibkan,” tutup politisi Gerindra itu (adv/lk01)
